Pertemuan ke 12: Teori Kepribadian

 Personality (kepribadian) menjadi suatu hal unik dari cara berpikir individu, bersikap, dan memiliki perasaan tentang hidup. Kepribadian tidak boleh disamakan dengan karakter (penilaian tentang moral seseorang) dan temperamen (karakteristik bawaan secara biologis yang dimiliki orang sejak lahir). Kepribadian menjadi area kajian psikologi yang membahas karakteristik perilaku manusia. Contoh kepribadian: ramah, pemarah. 

Freud percaya bahwa pikiran (mind) terbagi menjadi tiga struktur: 
1. the preconscious: pikiran yang berisi ingatan, informasi tentang peristiwa dari bawah sadar bisa dengan mudah menjadi sadar. contohnya: kita memperhatikan sesuatu namun lama kelamaan fokus kita teralihkan.
2. conscious: kesadaran seseorang saat ini, contohnya: kita memikirkan masa depan, menentukan tujuan.
3. unconscious: tingkatan dimana pikiran, perasaan, memori tidak bisa dibawa lagi ke area sadar. contohnya: mimpi, insting, dorongan alamiah manusia. 

Pembagian personality Freud: 

1. Id: berada pada unconscious, mencari kesenangan, bagian amoral yang muncul pada kelahiran, mengandung banyak dorongan biologis: lapar, haus, sex. Id terkenal dengan istilah pleasure principle, dimana jika apa yang dilakukan terasa bagus, maka lakukanlah. 

2. Ego: Ego bekerja pada prinsip kenyataan, yaitu memenuhi kebutuhan id dengan cara yang tidak membawa konsekuensi negatif. Ego terkadang menolak id jika konsekuensinya tidak menyenangkan. Reality principle: "jika terasa bagus, maka lakukanlah. tapi hanya jika kamu bisa lolos begitu saja". Contohnya seorang bayi terpacu untuk mengambil benda meskipun orangtua nya melarangnya. Namun, kadangkala dia menuruti keinginan orangtua untuk menghindari hukuman, dan ketika orangtuanya tidak melihat, dia akan kembali menjangkau benda tersebut. 

3. Superego: superego berkembang saat anak usia prasekolah mempelajari aturan masyarakat. Superego mengandung hati nurani, yaitu dimana anak merasa bersalah jika melakukan perilaku yang buruk. Contohnya anak merasa malu jika tidak disiplin, seorang pengendara motor menjalani prosedur penilangan karena kesalahannya tidak memakai helm. 

Mekanisme pertahanan psikologis: cara mengatasi kecemasan dengan mendistorsi ketidaksadaran persepsi seseorang tentang realitas. Mekanisme ini tepat untuk mengatasi anxiety. 

Tahap perkembangan personality menurut Freud: 
Freud percaya bahwa perkembangan personality terjadi serangkaian tahap psikoseksual ditentukan oleh perkembangan seksualitas anak.  

1. Tahap Oral (awal 18 bulan): mulut menjadi zona sensitif seksual dan jika dilakukan penyapihan maka akan terjadi konflik. 
2. Tahap anal (18 - 36 bulan): anus sebagai zona sensitif seksual dan belajar ke kamar mandi menjadi konflik. 
3. Tahap Phallic (3 - 6 tahun): anak anak menemukan perasaan seksual, dimana zona sensitif seksual kearah genital  
4. Tahap laten ( 6 - pubertas): perasaan seksual anak berkembang dengan cara lain. Contohnya, anak laki-laki lebih nyaman bermain dengan anak laki-laki, begitu sebaliknya untuk anak perempuan. 
5. Tahap genital (pubertas): dorongan seksual diizinkan ke kesadaran dan individu bergerak menuju dewasa. 

Psikoanalisis: menekankan pada konflik bawah sadar, dikembangkan oleh Freud. Setelah itu berkembang neo freudians, yaitu pengikut Freud yang mengembangkan psikodinamik mereka sendiri. 

a. Jung: dia percaya bahwa tidak hanya kesadaran personal (unconscious mind oleh Freud), tapi juga ada kesadran kolektif (memori yang dibagikan manusia dalam satu spesies). Beberapa kolektif tersebut dikenal sebagai archetypes, memori manusia yang universal: anima/animus (sisi feminim pria/maskulin wanita), shadow (sisi gelap manusia), persona (sisi yang ditunjukkan kepada dunia). 

b. Adler: orang-orang merasa inferior ketika membandingkan diri mereka dengan orang lain yang lebih berkuasa. Mekanisme pertahanan dirinya compensation, dimana mengatasi rasa rendah diri dengan mengembangkan bagian yang lebih unggul di daerah lain. 

c. Horney: fokus pada basic anxiety membuat anak-anak lahir di dunia menjadi lebih besar dan berkuasa daripada "anak". Ketika orangtua mereka memberikan cinta, perhatian, dan keamanan sehingga dapat mengatasi kecemasannya 

d. Erikson: 8 psikososial. 

LEARNING THEORIES 

Bandura menjelaskan tentang reciprocal determinism, yaitu penjelasan Bandura tentang faktor lingkungan, karakteristik personal, dan sikap dapat berinteraksi untuk menentukan perilaku dimasa depan. Contoh reciprocal determinism: misalnya Cia sedang memberikan lelucon di depan kelas dengan suara nyaring disaat tidak ada guru, dengan sikap Cia yang lugas seperti itu menimbulkan respon positif dari teman-temannya. Dengan didapatkannya respon tersebut, Cia semakin senang dan kemungkinan akan memberikan perilaku yang sama lagi di masa depan. Lain halnya jika lelucon Cia tidak disambut positif, maka Cia akan mengubah perilakunya dengan tidak memberikan lelucon lagi. Jika guru masuk pun, Cia juga mengubah perilakunya dengan tidak memberikan lelucon di depan kelas lagi. 

Hal penting lainnya dari teori Bandura adalah self efficacy, harapan individu tentang keefektifan usahanya dalam mencapai tujuan dalam kondisi tertentu. 

Teori Sosial Rotter: Ekspetasi => menjelaskan locus of control, kecenderungan orang memiliki kendali atau tidak atas peristiwa yang terjadi dalam hidup mereka. 

HUMANISM 

Carl Rogers dan Abraham Maslow menemukan perspektif humanistik yaitu fokus pada aspek unik manusia seperti perasaan subjektif dan kebebasan untuk memilih. Keduanya meyakini self actualizing (usaha memenuhi bawaan kapasitas dan kemampuan seseorang). Bagian terpenting dari aktualisasi diri adalah self concept yaitu citra diri seseorang akibat interaksi dalam dunia sosial. 2 komponen penting dalam self concept: 

1. Real self (persepsi asli tentang karakteristik, kepribadian, dan kemampuan seseorang sebagai dasar usaha self actualization) Contohnya yaitu sikap kita sekarang kepada diri kita sendiri
2. Ideal self (persepsi yang kita inginkan).  

Rogers juga menjelaskan ada positive regard seperti kehangatan dan kasih sayang yang diberikan orang lain kepada kita. Ada 2 jenis positive regard: 

1. Unconditional positive regard: mengacu pada kehangatan, rasa hormat, dan menerima suasana yang diciptakan terapis oleh klien dalam terapi berpusat pada orang. Contoh aplikatif seorang terapis memberikan suasana hangat ketika proses konseling berlangsung. 
2. Conditional positive regard: penghargaan positif ketika seseorang melakukan apa yang dilakukan oleh pencipta keadaan positif. Contoh aplikatif kita menuruti keinginan seseorang, dan kita berhasil berteman baik dengan seseorang.

Bagi Rogers, orang yang berhasil mencapai aktualisasi diri dan menyeimbangkan real self serta ideal selfnya maka menjadi fully functioning person. 

TRAIT  THEORIES: teori yang berusaha menjelaskan ciri ciri manusia dalam usaha membentuk perilaku di masa depan. 

Allport: percaya bahwa ada 200 trait yang terhubung dengan sistem saraf yang membentuk kepribadian. 

Cattell: mengembangkan konsep surface trait (aspek kepribadian yang dapat dilihat oleh orang lain melalui tindakkan) dan source trait (membentuk kepribadian dasar).  

5 Model faktor kepribadian: 

1. Openness: keterbukaan seseorang untuk mencoba pengalaman baru. 
2. Conscientiness: mengacu pada motivasi seseorang pada orang yang mendapatkan skor lebih tinggi. 
3. Extraversion: orang orang yang sociable. 
4. Agreeableness: orang yang friendly dan easygoing. 
5. Neuroticism: kestabilan emosi seseorang. 

Genetik perilaku mempelajari seberapa besar kepribadian didasarkan oleh sifat-sifat yang diwariskan. 

Assesment Personality: 

1. Behavioral asssesment: observasi langsung untuk mengukur perilaku melalui skala peringkat dengan frekuensi masalah dan kurangnya oengendalian lingkungan.
2. Interview: self report besar-besaran 
3. Personality inventories: pertanyaan standar "ya/tidak" 
4. Projective test

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan ke 5 Psikologi Umum I: Empirisme, Sensasionalisme, dan Positivisme.

Pertemuan ke-12: Psikologi Umum I: Behaviorisme

Pertemuan ke-10: Pengaruh Darwin dan Tumbuhnya Psikologi Eksperimen