Pertemuan ke 7 Psikologi Umum II: Motivasi dan Emosi
Motivasi:menurut Petri (1996), ketika aktivitas dimulai, diarahkan sehingga bertemu dengan kebutuhan fisiologis. Motivasi menggerakkan seseorang untuk bertingkah laku atau berbuat sesuatu. Contoh aplikatif:
- kita merasa haus (kebutuhan fisiologis) ketika sedang berolahraga => istirahat untuk beli minum (aksi) => jalan ke warung (diarahkan) => membeli minum (mencari).
- kita merasa ngantuk (kebutuhan fisiologis) => berhenti beraktivitas (aksi) => jalan ke kamar (diarahkan) => tidur (final).
2 tipe motivasi:
a. motivasi intrinsik: aksi yang bersifat menyenangkan dalam diri mereka sendiri. contoh kita makan, kita tidur.
b. motivasi ekstrinsik: tindakkan yang memiliki hasil eksternal. contoh kita belajar, kita membantu orang lain.
Teori-teori motivasi:
a. instinct : corak bawaan dari perilaku. Contoh aplikatif insting untuk mempertahankan diri dan insting seorang ibu untuk merawat anaknya.
b. drive reduction: terdiri dari tiga:
- kebutuhan (need): syarat bertahan hidup
- primary drives: termasuk kebutuhan bertahan hidup (lapar, haus) dan mengatur homeostasis.
- secondary drives: dipelajari melalui pengalaman dan pengkondisian (penerimaan sosial dan uang).
-psychological needs (kebutuhan psikologikal): pernah disebut dalam beberapa teori termasuk teori McClelland meliputi needs for achievement (nAch), needs for affiliation (nAff), dan needs for power (nPow).
Contoh aplikatif:
nAch: keinginan memperoleh penghargaan, ex. kita termotivasi untuk mendapatkan juara, kita termotivasi untuk belajar skill.
nAff: keinginan memperoleh ikatan, ex. kita termotivasi untuk mendapatkan teman, kita termotivasi untuk bergabung organisasi.
nPow: keinginan memperoleh kekuasaan, ex. kita termotivasi untuk ikut partai politik, kita termotivasi untuk menjadi ketua panitia.
Pendekatan untuk memahami motivasi => proses dimana aktivitas dimulai, terarah, sehingga bertemu dengan kebutuhan fisiologis.
a. arousal need for stimulation: teori arousal (gairah) memiliki tingkatan tertentu yang berusaha dipertahankannya.
b. incentive: hal hal yang memikat orang karena kemanfaatan atau keuntungannya.
c. humanistik: berdasarkan hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan dasar harus terpenuhi sebelum kebutuhan tertinggi terpenuhi. Contohnya kita harus memenuhi kebutuhan fisiologis dan rasa aman terlebih dahulu sebelum mencapai aktualisasi diri.
Self determination theory: mirip dengan hierarki kebutuhan Maslow, namun ketiganya secara universal autonomi, kompeten, dan berkaitan.
Lapar: perasaan yang dipengaruhi oleh respons insulin (dilepaskan lebih banyak setelah makan) mengurangi level glukosa dalam pembuluh darah (meningkatkan rasa lapar), dan glukagon meningkatkan level glukosa.
Lapar dan perilaku makan dipengaruhi oleh isyarat sosial dan kebiasaan. Contohnya kita memiliki jadwal makan rutin, kultur, dan gender.
Kelainan dalam makan => maladaptive eating: obesitas (berat badan berlebih 20% dari berat normal, dipengaruhi oleh genetik, faktor makan, latihan, dll) dan anoreksia, bulimia, binge-eating disorder.
Emosi: perasaan dalam kesadaran yang ditandai oleh arousal fisik (tanda2 fisik), sebuah perilaku yang menunjukkan emosi ke dunia luar, dan perasaan kesadaran batin. Arousal terbentuk dari sistem saraf simpatik yang tergabung dalam aktivitas otak di area spesifik (amygdala) dan kegiatan kiri/kanan hemisfer. Pelabelan emosi merupakan perilaku yang dipelajari dari budaya, bahasa. Contoh kita dapat tahu kita merasa senang atau sedih, kita dapat menunjukkan emosi kita ke dunia luar.
Teori-teori dari emosi:
A. Teori Awal
a. James-Lange Theory: stimulus spesifik merupakan hasil dari arousal fisik dan mengarahkan untuk melabeli emosi. (stimulus => respons fisiologis) => perlu reaksi fisik. Contoh aplikatif:
- kita berjalan ke daerah yang pengen banget kita kunjungin dengan hawa sejuk, kita merasa rileks, maka kita menafsirkan bahwa kita merasa senang.
- kita lewat rumah hantu, kita merinding dan gemetar, maka kita menafsirkan bahwa kita merasa takut.
b. Cannon-Bard theory: emosi dan reaksi fisiologis terjadi bersamaan. Contoh aplikatif:
- kita mendapatkan nilai bagus, kita berteriak senang dan melompat.
- kita melihat serangga (anggap saat itu kita fobia dengan serangga), maka kita merasa takut dan gemetar.
B. Teori kognitif
a. Cognitive Arousal Theory: dikemukakan oleh Schachter-Singer yang mengatakan arousal fisiologis dan interpretasi sebenarnya dari arousal berdasarkan isyarat lingkungan yang harus terjadi sebelum emosi tersebut dirasakan. Pada saat kejadian, terjadi reaksi fisiologis dan interpretasi kognitif => nalar kita terhadap reaksi tubuh ketika merespons emosi. Contoh aplikatif:
- kita berkeringat, di satu sisi kita merasa itu karena kepanasan, di sisi lain karena kita kelelahan.
- jantung kita berdegup kencang, di satu sisi kita merasa itu efek bahagia, di sisi lain itu bisa menjadi tanda kekesalan.
Komentar
Posting Komentar