Pertemuan ke 9 Psikologi Umum II: Stress dan Kesehatan

 Stress merupakan suatu kata digunakan untuk menjabarkan fisik, emosi, kognitif, dan respons perilaku untuk kejadian yang ditandai sebagai ancaman atau tantangan.Stress dapat berupa capek yang tidak wajar, masalah tidur, sering merasa kedinginan, bahkan sampai menyebabkan sakit seperti demam dan flu.  Contoh aplikatif:  

1. Babyblues ketika baru pertama kali merawat bayi (stressor)

2. Kita tidak bisa tidur karena banyak berpikir yang tidak penting.  (stressor)

Penyebab stress disebut stressor, dapat muncul karena orang atau faktor eksternal yang kekuatannya bisa sedang sampai kuat. Ada dua jenis stressor: 

-penyebab distress: terjadi ketika seseorang mengalami stressor tidak menyenangkan dan tidak diinginkan (kegiatan negatif) 

-penyebab eustress dicetuskan oleh Hans Selye: hasil dari kegiatan positif yang masih menuntut seseorang untuk berubah. Contohnya pernikahan, mendapatkan promosi kerja. ==> peristiwa positif kemudian kita harus beradaptasi setelahnya. 

3 kejadian eksternal yang mengakibatkan stress: 

- Catastrophes: suatu kejadian tidak terprediksi yang terjadi dalam skala besar dan menciptakan stress serta perasaan terancam. 
Contohnya: 

a. Kita merasa takut ketika terjadi hujan batu es, dimana ukuran batu es nya tidak wajar. 
b. Kita merasa cemas ketika menghadapi banjir. 

- Major life changes: stress muncul secara relatif dalam pengalaman sederhana dan tidak hanya muncul karena kejadian negatif. Stress bisa muncul karena kejadian positif dan negatif yang menuntut adaptasi dalam diri seseorang. Contohnya:  kita menjalani kehidupan baru sebagai mahasiswa, kita bangkit setelah kehilangan pekerjaan. 

-Hassless: Stress muncul dari frustasi kecil, penundaan, perselisihan kecil, dan gangguan sehari-hari lainnya. Contohnya: Kita merasa panik karena tidak bisa menyelesaikan tugas, kita cemas karena mengalami salah paham dengan orang lain. Contoh lainnya yaitu memiliki tetangga yang bermasalah. 

Faktor psikologis stress: 

a. Pressure: terjadi karena ekspetasi penting untuk perilaku seseorang muncul dari sumber luar, yang membuat orang berpikir untuk terus bekerja lebih keras. Contohnya: kita belajar UTBK mati-matian karena harapan orangtua ingin kita masuk PTN ternama dan kita bertingkah laku sesuai persepsi orang kepada kita agar diterima sosial. 

b. Uncontrollability: terjadi seberapa mampu seseorang tersebut dalam mengendalikan peristiwa, semakin sedikit mereka bisa mengendalikan situasi, maka semakin stress lah mereka. Contohnya: kita menyalahkan diri sendiri akibat kesialan orang lain dan kita melakukan counterfactual thinking yaitu menyesali tindakkan yang telah kita lakukan. 

c. Frustration: terjadi ketika seseorang terhalang dalam pemenuhan kebutuhan atau keinginannya. Bisa berasal dari sumber eksternal. Contohnya yaitu ketika kita mendapatkan gaji tidak sesuai dan kehilangan orang yang disayang.  

Sedangkan dari sumber internal disebut juga personal frustration, yaitu berasal dari karakteristik personal itu sendiri. Contohnya: kita merasa sedih karena tinggi kita tidak mencukupi untuk menjadi seorang pramugari, dan seseorang yang ingin menjadi seorang psikolog namun tidak berbakat dalam emotional quotientnya. 

Ada beberapa respons dalam menghadapi frustasi: 
- Persisten: usaha dengan terus mencoba. Contoh, ketika seseorang membeli minuman di vending machine dan minumannya gak keluar, maka orang tersebut akan berpikir kalau ada yang salah dengan mesinnya. 

- Agression: menghancurkan. Contohnya vending machine tadi bisa aja justru ditendang atau dipukul agar tidak macet lagi dan minumannya bisa keluar. 

- Escape/Withdrawal: pergi. Contohnya kita justru pergi dari vending machine tadi. 

d. Conflict: ketika kita dihadapi oleh dua keinginan berbeda.  Macam-macam konflik: 
- approach-approach conflict: ketika seseorang harus memilih antara dua keinginan yang diinginkan.
Contohnya: memilih salah satu dari 2 makanan yang disukai, dan memilih salah satu dari 2 jurusan yang kita sukai.  

-avoidance-avoidance conflict: harus memilih dua keinginan yang tidak diinginkan. Contohnya memilih salah satu dari 2 film horror padahal kita gak suka horror, memilih salah satu dari 2 sayur yang harus kita makan padahal kita gak suka sayur. 

-approach-avoidance conflict: memilih dari satu keinginan yang punya sisi negatif dan sisi positif. Contohnya: milih ikut naik gunung atau enggak untuk pertama kalinya dan milih ikut organisasi atau tidak. 

KESEHATAN  

Autonomic Nervous System (ANS) menonjol dalam reaksi fisiologis tubuh terhadap stress. Hans Selye mengidentifikasi general adaption syndrome (GAS), urutan reaksi fisiologis tubuh ketika beradaptasi dengan stressor. Terdiri dari: 

-alarm: sistem saraf simpatis teraktivtasi
-resistance: kelanjutan aktivitas simpatik sampai sumber daya organisme habis. 
-exhaustion: respons stress berkepanjangan dan sumber daya berkurang menyebabkan sakit yang berhubungan dengan stress 

Bidang kajian yang membahas hal ini adalah psychoneuroimmunology, terfokus pada efek stress pada sistem imun. Contohnya kita lagi galau terus gak mau makan, dan kita overthinking terus imun kita drop (sakit) keesokkan harinya. 

Respons stress dipicu oleh infeksi, peningkatan darah putih, enzim, dan antibodi. Tubuh dirancang untuk jangka pendek, stress akut, penurunan sumber daya yang berakibat pada penurunan sistem imun manusia. Sistem imun lemah rawan terhadap orang dengan resiko tinggi jantung koroner, diabetes, depresi dan kecemasan. 

FAKTOR KOGNITIF 

a. Lazarus Cognitive Mediational Theory of Emotion
-menyarankan bahwa penilaian individu tentang stressor menjadi faktor utama ketika stressor menjadi penilaian ulang kognitif dari arousal fisiologis untuk sesuatu yang bernilai positif seperti merasa senang daripada sedih. Ada beberapa jenis penilaian menurut Lazarus: 

*primary apraisal: melibatkan perkiraan tentang tingkat keparahan stressor dan mengklasifikasikannya sebagai ancaman, tantangan, atau kerugian. 

*secondary appraisal: melibatkan perkiraan tentang bagaimana untuk cope  (menghadapi) stressor dengan sumber daya yang ada. 

Hasil dari penilaian berpengaruh pada tingkat stress dan reaksi emosional. 

FAKTOR PERSONALITY 

Perbedaan kepribadian mempengaruhi bagaimana seseorang menilai stressor, strategi coping, dan kemungkinan hasil kesehatan. Ada beberapa tipe kepribadian: 
a. Tipe A: pekerja keras, kompetitif, ambisius, benci untuk membuang waktu, lebih mudah terkena masalah kesehatan seperti penyakit hati. 
b. Tipe B: lebih easygoing, jarang marah, tidak mudah terkena masalah kesehatan. 
c. Tipe C: cenderung menyenangkan dan damai, tapi susah untuk mengekspresikan emosinya, terasosiasi dengan kanker. 
d. Tipe H: pribadi keras, mirip tipe A, namun riwayat penyakit hati rendah, muncul berkembang stress karena tiga faktor: akal, komitmen, kontrol, dan melihat stress sebagai tantangan. 

Explanatory style ->Seligman memulai psikologi positif, yang menyarankan optimisme menunjukkan hidup yang panjang dan kesuksesan hidup. Optimisme terasosiasi dengan mengontrol mood atau reaksi emosional, dapat menjadi skill yang dipelajari melalui pikiran alternatif, relaksasi, dan mengoreksi pemikiran yang salah.  

FAKTOR SOSIAL 

Mengatakan faktor stress akibat berurusan dengan orang lain dan interaksi sosial. Kemiskinan dan pekerjaan menjadi hal menonjol secara ekonomi dalam faktor sosial yang membimbing kearah kehidupan yang stressful. 
Stress dipengaruhi oleh status akulturasi (adaptasi untuk hal baru dan berbeda).  Terdiri dari: 

a. Integration: identitas asli dipertahankan tetapi ada hubungan positif dengan anggota budaya yang dominan (stress rendah) 
b. Assimilation: individu melepas budaya lama dan sepenuhnya mengambil budaya baru (stress sedang) 
c. Separation: budaya baru ditolak dan identitas budaya asli dipertahankan (stress tinggi) 
d. Marginalization: tidak ikut budaya baru atau budaya lama (stress paling tinggi). 

Sumber Ciccarelli, S. K. & J. N. White. (2017). Psychology Fifth Edition. New York: Pearson.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan ke 5 Psikologi Umum I: Empirisme, Sensasionalisme, dan Positivisme.

Pertemuan ke-12: Psikologi Umum I: Behaviorisme

Pertemuan ke-10: Pengaruh Darwin dan Tumbuhnya Psikologi Eksperimen